Siapa sangka jika tiba-tiba saya didatangi seorang muda, tapi senior di bidang training & motivation. Beliau, Edy Santoso (foto:kiri), pendiri Eagle’s Spirit yang juga pakar NLP Indonesia yang bermarkas di Jakarta itu, kemarin (30/11) sempatkan berkunjung ke kedai saya, kedai donatnya orang kampung di Jombang, Jawa Timur. Kiprahnya sejak tahun 1996, menunjukan pengalamannya lebih dari 12 tahun dalam bidang Trainer & Motivator.
Dikenal sebagai sosok enerjik dan dinamis, beliau juga seorang praktisi Neuro Linguistic Programming (NLP) yang telah memberikan pelatihan kepada ribuan peserta di seluruh Indonesia dengan spesialisasi pada bidang Motivation, Sales & Marketing, Leadership, Personal Development & Team Building yang dikemas dengan menggunakan teknik-teknik Dahsyat Neuro Linguistic Programming (NLP) yang telah terbukti manjur di seluruh dunia. Kedatangan beliau ini didampingi seorang pakar training SDM dan motivator, Pintor Sagala, yang juga sebagai Direktur Maneuver Praga Strategy (MPS). Sebelum ke DKU, beliau berdua menghadiri undangan untuk memberikan materi training & motivation di Bank Indonesia Cabang Kediri.
Dikenal sebagai sosok enerjik dan dinamis, beliau juga seorang praktisi Neuro Linguistic Programming (NLP) yang telah memberikan pelatihan kepada ribuan peserta di seluruh Indonesia dengan spesialisasi pada bidang Motivation, Sales & Marketing, Leadership, Personal Development & Team Building yang dikemas dengan menggunakan teknik-teknik Dahsyat Neuro Linguistic Programming (NLP) yang telah terbukti manjur di seluruh dunia. Kedatangan beliau ini didampingi seorang pakar training SDM dan motivator, Pintor Sagala, yang juga sebagai Direktur Maneuver Praga Strategy (MPS). Sebelum ke DKU, beliau berdua menghadiri undangan untuk memberikan materi training & motivation di Bank Indonesia Cabang Kediri.
Dalam kesempatan singkat itu, beliau berdua sempat memberikan kapsul spirit kepada saya dan bagaimana gambaran DKU ke depan. Saat beliau berdua bertanya, "Apa kunci sukses ibu dalam membangun image kedai donat kampung?" Saya hanya bisa menjawabnya: "Saya tak punya kunci sukses sebagaimana yang Bapak maksudkan, saya hanya ikhlas saja melayani orang-orang yang datang pada saya". Kemudian kami diskusi seputar perkembangan kedai kecil ini.
Di akhir kunjungan, beliau juga membawa oleh-oleh khas kota Jombang, Kue Gupal DKU yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Pak Pintor Sagala sempat terkejut dan berguman, "wow, luar biasa", saat membaca spanduk banner DKU bertuliskan "Produsen & Grosir Kue Kering Termurah di Indonesia". Kami pun tertawa bersama dan mengakhiri perjumpaan persahabatan ini dengan lambaian tangan setalah sekitar satu jam kami sharing. Karena beliau berdua harus segera take-flight dari Bandara Internasional Juanda menuju Jakarta.
aduh, salut deh buat mbak utami, terusterang aja baru ini saya baca artikel ibu,gak pa pa ya terlambat, dan saya pun mau dong berbagi pengalaman sama mbak...ajarin saya menghias kue dong mbak, beri motivasi saya dong, saya khan masih baru ni...
ReplyDelete