
Bagi saya, perbedaan istilah tidak ada masalah. Yang penting keinginan pelanggan terpenuhi. Tapi, disela-sela perbincangan dengan pelanggan, saya selalu mensosialisasikan istilah Brownies sebagai kue alternatif yang layak untuk dihidangkan. Bisa untuk tamu, acara pesta, maupun untuk kue oleh-oleh. Biasanya, brownies di jual polosan, tanpa hiasan. Tetapi saya mencoba mengombinasikan dengan hiasan coklat leleh di atasnya dilengkapi dengan hiasan berbagai motif. Saya sesuaikan dengan selera pelanggan. Ada pelanggan yang memilih hiasan sederhana dan elegan, atau sebaliknya. Tersedia brownies kukus dan brownies panggang dengan harga special cuma Rp 22.000,- per loyang standar.
Begitu datang ke gerai DKU, pelanggan langsung menyampaikan keinginannya. "Mbak, minta dibuatkan brownies berbalut tart bernuansa Think BLACK bergaris tengah 20cm". Sejenak saya berfikir. Kurang dari 3 detik, saya segera merespon, "Ganti saja kreatifitas saya dengan 1 (satu) lembaran Rp 100.000,- ". Dalam pikiran pelanggan, akan berkata pula "Saya telah mendapatkan nilai yang luar biasa dari sekedar 1 lembar Rp 100.000,-".
Pelayanan dan kepuasan pelanggan DKU adalah tujuan saya. Betapa saya lebih mementingkan kepuasan pelanggan untuk sebuah hasil karya cipta saya. Saya akan terus melayani kepada semua pelanggan, bahwa berkelas itu tidak selalu mahal. Berkelas tidak identik dengan hedonism. Solusinya, bahwa di Jombang ada Donat Kampoeng Utami. Satu-satunya inovator kuliner berkelas, tetapi tetap menjadi termurah di kelasnya.
Mbak Utami, anda cukup Luar Biasa. KDU memang siip. ada jadwalkah, jika saya ingin bertemu dan ingin ikut nimbrung ilmunya masalah pengembangan produk DKU. trimakash, saya Erwin-tahukreess.085233861110
ReplyDelete