Brownies; tidak banyak masyarakat Jombang mengenal kue ini. Namun di kalangan middle-top class, tentu saja brownies sudah menjadi bagian dari life style mereka. Beberapa pelanggan DKU di Jombang, memberikan nama lain sebagai kue coklat. "Mbak, minta dibuatkan kue yang warnanya coklat, yang rasanya gurih, lezat, dan khas rasa coklatnya. Tapi saya tidak ngerti apa namanya", pinta pelanggan kepada saya. Saya langsung menjawab, "Oh, itu kue brownies Bu".
Bagi saya, perbedaan istilah tidak ada masalah. Yang penting keinginan pelanggan terpenuhi. Tapi, disela-sela perbincangan dengan pelanggan, saya selalu mensosialisasikan istilah Brownies sebagai kue alternatif yang layak untuk dihidangkan. Bisa untuk tamu, acara pesta, maupun untuk kue oleh-oleh. Biasanya, brownies di jual polosan, tanpa hiasan. Tetapi saya mencoba mengombinasikan dengan hiasan coklat leleh di atasnya dilengkapi dengan hiasan berbagai motif. Saya sesuaikan dengan selera pelanggan. Ada pelanggan yang memilih hiasan sederhana dan elegan, atau sebaliknya. Tersedia brownies kukus dan brownies panggang dengan harga special cuma Rp 22.000,- per loyang standar.
Bagi saya, perbedaan istilah tidak ada masalah. Yang penting keinginan pelanggan terpenuhi. Tapi, disela-sela perbincangan dengan pelanggan, saya selalu mensosialisasikan istilah Brownies sebagai kue alternatif yang layak untuk dihidangkan. Bisa untuk tamu, acara pesta, maupun untuk kue oleh-oleh. Biasanya, brownies di jual polosan, tanpa hiasan. Tetapi saya mencoba mengombinasikan dengan hiasan coklat leleh di atasnya dilengkapi dengan hiasan berbagai motif. Saya sesuaikan dengan selera pelanggan. Ada pelanggan yang memilih hiasan sederhana dan elegan, atau sebaliknya. Tersedia brownies kukus dan brownies panggang dengan harga special cuma Rp 22.000,- per loyang standar.
Di antara pelanggan, ada juga yang pesan brownies berbalut hiasan ala kue Tart. Gambar Brownies-Tart ini adalah pesanan hari ini, bersamaan dengan Imlek 2008. Merupakan gambar terbaik dari jepretan saya. Pelanggan DKU yang satu ini benar-benar mengerti suasana maskulin dan cuaca saat ini. Saya teringat masa lalu saya. Saat saya bermain kuas dan cat, serta melukiskannya di kanvas. Menggambar berbagai logo, sudah sangat familiar dengan tangan dan imajinasi saya.
Begitu datang ke gerai DKU, pelanggan langsung menyampaikan keinginannya. "Mbak, minta dibuatkan brownies berbalut tart bernuansa Think BLACK bergaris tengah 20cm". Sejenak saya berfikir. Kurang dari 3 detik, saya segera merespon, "Ganti saja kreatifitas saya dengan 1 (satu) lembaran Rp 100.000,- ". Dalam pikiran pelanggan, akan berkata pula "Saya telah mendapatkan nilai yang luar biasa dari sekedar 1 lembar Rp 100.000,-".
Pelayanan dan kepuasan pelanggan DKU adalah tujuan saya. Betapa saya lebih mementingkan kepuasan pelanggan untuk sebuah hasil karya cipta saya. Saya akan terus melayani kepada semua pelanggan, bahwa berkelas itu tidak selalu mahal. Berkelas tidak identik dengan hedonism. Solusinya, bahwa di Jombang ada Donat Kampoeng Utami. Satu-satunya inovator kuliner berkelas, tetapi tetap menjadi termurah di kelasnya.
Mbak Utami, anda cukup Luar Biasa. KDU memang siip. ada jadwalkah, jika saya ingin bertemu dan ingin ikut nimbrung ilmunya masalah pengembangan produk DKU. trimakash, saya Erwin-tahukreess.085233861110
ReplyDelete