Belanja Tepung Premix Donat Empuk kualitas Premium ala DKU? Hubungi Rosidah-DKU, +62858-5035-8188 atau pinBB 27EFF200. Daftar Harga Tepung Premix Donat, klik Disini.
Inilah Catatan Perjalanan ketika Bermalam di Nasmir Hotel, Penang-Malaysia
Setiba di Golden Nasmir Hotel, 1639 Jalan Perusahaan, Bukit Mertajam, Pulau Penang, Malaysia, 17 April 2008, jam 9 malam, saya disilakan rehat sejenak. Melalui lift hotel, yang terdiri dari 4 flat / floor, saya menuju kamar 108 yang sudah disiapkan di tingkat 1. Foto di samping kiri diambil di salah satu sudut bilik (kamar) hotel. Setengah jam berlalu, kemudian saya turun ke lobi hotel. Disana saya sudah disambut oleh Mr. Mohamad Ismail, Manager Restoran Nasi Kandar Nasmir. Kemudian saya diajak jamuan makan malam di “Ibu Pejabat” Restoran Nasi Kandar Nasmir di tingkat dasar. Istilah “ibu pejabat” berarti “kantor pusat”, atau “head office”. Kami ditemani Mr. Mohamad Ismail, atau kerab disapa Pak Ismail. Beliau dipercaya oleh Tuan Kadhar Shah sebagai Manager Restoran yang mempunyai 13 cawangan (cabang) di seluruh Malaysia itu.
Inilah Catatan Perjalanan ketika Bermalam di Nasmir Hotel, Penang-Malaysia
Setiba di Golden Nasmir Hotel, 1639 Jalan Perusahaan, Bukit Mertajam, Pulau Penang, Malaysia, 17 April 2008, jam 9 malam, saya disilakan rehat sejenak. Melalui lift hotel, yang terdiri dari 4 flat / floor, saya menuju kamar 108 yang sudah disiapkan di tingkat 1. Foto di samping kiri diambil di salah satu sudut bilik (kamar) hotel. Setengah jam berlalu, kemudian saya turun ke lobi hotel. Di
Pak Ismail memperkenalkan kepada saya semua menu di restoran ini. Selain masakan India, hampir semua menu dari negara-negara Asean ada di sini. Saya memilih makan nasi kandar saja, khas masakan India . Dan ini adalah kali pertama saya menikmati Nasi Kandar Nasmir yang sangat terkenal di negeri Penang . Saya pesan nasi kandar dengan lauk telur sotong (cumi-cumi), kerang, dan ikan laut. Alfah (anak saya), menikmati nasi goreng. Minumnya saya pilih orange juice saja. Alfath ingin es teh. Saat pegawai restoran menghampiri saya, saya kaget. Karena yang disajikan adalah es teh susu (berwarna coklat, mirik es susu coklat), bukan es teh sebagaimana yang saya maksud. Saya terdiam sejenak. Dan kemudian membuka menu minuman, saya baca kembali. Saya baru faham setelah Pak Ismail menjelaskan bahwa minuman yang disajikan pelayan restoran tadi adalah teh tarik, sedangkan Tea-O' Ais di Malaysia adalah “es teh” menurut orang Indonesia . Saya pun akhirnya tersenyum, karena ada perbedaan bahasa dan persepsi.
Tak terasa sudah 1 jam lebih kami bercakap dengan Pak Ismail. Waktu pun menunjukkan jam 11 malam. Pak Ismail pun harus secara estafet mengunjungi cabang Nasi Kandar Nasmir lainnya. Sebelum meninggalkan restoran, Pak Ismail memberikan penjelasan bahwa besok jam 9 pagi saya akan diajak menghadap Tuan Kadhar Shah di kantor (ofis). “Coba lihat saja besok kantornya boss”, kata beliau sambil mengacungkan jempol dan menggelengkan kepala. Saya tersenyum, dan kami pun ikut ijin kembali ke bilik hotel untuk istirahat.
Jum’at 18 April 2008. Waktu menjelang Subuh, saya sudah bangun, Saya sempatkan melihat aktivitas di luar dari balik kelambu jendela hotel. Hari masih terlihat gelap, saya hidupkan televise saja. Beda dengan TV di Indonesia yang menggunakan nama atau singkatan, di Malaysia channel TV menggunakan angka 1 sampai 9. Saya sempat menonton acara yang intinya pengarahan Jenderal panglima tentara tertinggi Malaysia kepada para tentara prajurit Malaysia . Ketika jenderal itu bicara persoalan strategi perang, mereka lebih mencontohkan kisah Nabi Muhammad dan para sahabatnya sebagai dasar strategi perang untuk menumbuhkan kecintaan bela negara. Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang lebih memilih tokoh nasional untuk menumbuhkan semangat patriotisme.
Jam 9.00 waktu Penang, saya turun ke lobi hotel. Saya disilakan oleh staff hotel menuju office di lantai 2 untuk menemui Tuan Kadhar Shah. Saya sangat kagum dan takjub saat saya disilakan masuk ke ruangan oleh Beliau. Ruangan indah seperti istana kerajaan Islam dengan lighting yang luar biasa. Terdapat tulisan arab khas muslim; Allah-Muhammad, di dinding belakang tahta yang dirajut dengan warna kemilau keemasan. Tahta itu dibangun dan diatur sedemikian rupa, sehingga lebih tinggi dari lantai ruangan. Saya belum pernah menemui ruangan bigboss seperti ini di Indonesia. Sungguh menakjubkan.