Skip to main content

Donat Kampung Jombang Indonesia Kelas Dunia, Harga Murah, Rasa Mewah

Dikutip dari : Nova Online, Jumat 30 Januari 2009
Nova Edisi Cetak : 26 Januari 2009, page: 42-43

Donat Kampung Masuk Kota, Harga Murah, Rasa Mewah

Usaha yang digawangi Rosidah Widya Utami (35) ini, kelihatannya sepele. Ia "cuma" berjualan donat kampung seharga Rp 500. Tapi soal rasa? Tak kalah wah dengan yang dijual di mal-mal. Kini, donat produksinya sudah singgah ke kota-kota besar. Bahkan dijual di luar negeri.

Donat Kampoeng Utami (DKU), demikian Utami menamai dagangannya. Dengan harga Rp 500 dan cara promosi memanfaatkan fasilitas blog, DKU asal Jombang dikenal luas. Malah, donat jenis premium buatan Utami, juga sudah diproduksi dan dijual di beberapa gerai mewah -- --------.


Memperkenalkan produknya hingga ke Mancanegara, diakui Utami tidaklah mudah. Delapan tahun Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi Univeritas Brawijaya ini melakukan riset demi menemukan formula yang pas untuk membuat donat berkualitas.

Kecintaan Utami pada tata boga memang sudah terbangun sejak remaja. Adalah sang ibu yang

menularkan kemahiran memasak padanya. Cinta itu terus berlanjut sampai ke perguruan tinggi dan ketika mulai bekerja di perusahaan sepatu di Jombang. "Saya menerima pesanan kue dari teman-teman kantor. Pokoknya, saya cinta sekali dengan dunia boga. Meski seharian sudah capek bekerja, tapi kalau ada pesanan kue, rasa pegal itu hilang," imbuhnya.

Akhirnya, setelah menikah, Utami putar haluan. Dia berhenti kerja dan membuka toko kelontong di rumah. Selain memberikan hasil, ia merasa bisa lebih fokus mengurus anak. Kembali "jiwa boga"nya memanggil-manggil. Alhasil, ia menutup toko kelontong dan sebagai gantinya, "Saya jualan kue. Fokusnya jualan donat."

Utami memilih donat bukan tanpa alasan. "Meski bukan asli makanan Indonesia, tapi donat dikenal kalangan masyarakat atas sampai bawah."

Pakai Label

Awalnya, utami melakoni hampir segalanya. Mulai membuat hingga menjual, dilakoninya sendiri. Berhubung belum tahu teknik pemasaran yang bagus, donatnya hanya dijajakan ke sekolah TK, tempat pengajian, bazar, sampai dititipkan di tukang sayur keliling. "Bagi saya, yang penting laku. Apa pun caranya," katanya.

Hasilnya? "Jauh dari harapan." Hampir setiap hari, antara yang terjual dan sisanya, selalu lebih banyak sisa. "Padahal, menurut saya, donat buatan saya murah, enak, dan bersih. Saya juga heran, kok, enggak laku." Di tengah kebingungan, muncul ide segar. Bersamaan dengan ditemukannya nama yang pas, Donut Kampoeng Utami, produknya dikemas secara menarik, diberi label yang berisi alamat lengkap dengan nomor telepon plus layanan SMS. "Label, kan, ibarat kartu nama. Dari 100 buah donat yang terjual, logikanya, 100 orang jadi tahu nama dan alamat tempat tinggal saya."


Benar saja. Telepon di rumahnya terus berdering. Sebagian memesan, lainnya sekadar tanya harga. "Bagi saya, tak masalah. Yang penting, orang sudah kenal DKU," kata Utami yang sejak itu banyak komunitas ibu-ibu pengajian di Jombang memilih donat bikinannya sebagai suguhan.

Singkat cerita, DKU makin populer. Bisa dibilang, jadi ciri khas oleh-oleh Jombang. Selain rasanya enak, harganya pun murah, yakni Rp 500 per buah! "Buat saya, jual kue di mal dan laku, itu wajar. Tapi bagaimana caranya menjual kue buatan kampung tapi bisa laku, itu yang jadi tantangan," ujar Utami.


Rambah Dunia Maya

Lantas apa lagi yang dilakukan Utami? Ia mulai memasuki dunia maya, membuat blog. "Setiap kegiatan saya mengembangkan usaha, saya tulis." Di sisi lain, ia juga meningkatkan kualitas dan melakukan inovasi. Utami tak lagi sekadar membuat donat kampung standar bertabur gula halus seharga Rp 500, melainkan juga aneka varian. Ada donat rasa stroberi dan melon yang dibandrol Rp 1.000, atau donat cokelat dan keju seharga Rp 2.000.

Donat varian baru ini dinamainya donat premium. Tak mudah menemukan formula donat jenis ini. Secara kualitas, rasanya tak kalah dengan donat kelas mal, tetapi harganya jauh lebih murah. Untuk bisa menciptakan donat dengan rasa istimewa, ia perlu waktu cukup panjang dan tak jarang mengalami kegagalan. Kini donat premium Utami dalam proses hak paten.

Agar tidak merusak pasar, Utami tak memasarkan produk premiumnya ini di sembarang tempat. "Sengaja tak diproduksi secara massal, sebab bahannya memang pilihan dan harganya di atas yang sudah ada. Untuk itu, saya sengaja menawarkan pada investor yang berminat untuk mengembangkan," tutur Utami yang pernah mendapat kunjungan 40 orang ibu (pengusaha) ---- --------.


Dilirik Investor Asing

Usaha Utami tidak sia-sia. Beberapa bulan lalu, datang seorang investor ---- -------- yang mengetahui kiprahnya lewat blog. Setelah bertemu, sang investor minta dibuatkan satu paket donat premium yang diinginkan. "Ternyata cocok. Saya dan keluarga lalu diminta -- ------- untuk teken kontrak kerjasama." Selain itu, sambungnya, selama tiga bulan -- -------- , Utami juga diminta untuk mengajari para karyawan soal ilmu membuat donat.

Utami berkisah, sekarang produk donat tersebut sudah besar sekali -- -------- . "Sudah punya tiga cabang besar dan mewah dengan nilai investai milyaran rupiah," kata Utami sambil bertutur, setiap bulannya dia mendapat royalti cukup besar dari investor tersebut.


Masih menurut Utami, sebenarnya dia tidak akan menyerahkan formula donat tersebut kepada pengusaha asing andai saja ada investor lokal yang berminat mengembangkannya. Utami merasa, pengusaha Indonesia sepertinya justru lebih tertarik membeli karya dari orang asing ketimbang karya bangsanya sendiri.


"Orang kita lebih senang membeli franchise yang berasal dari luar negeri. Padahal, orang kita bisa, kok, membuat donat selezat buatan luar negeri. Nyatanya, karya saya sekarang sejajar dengan buatan luar negeri," ujar Utami sambil menjelaskan, -- -------- harga donat "temuan"nya itu dijual sekitar Rp 5 ribu.


Diundang Mengajar

Keinginan Utami, saat ini terus melakukan eksperimen untuk mencari formula donat yang lebih istimewa lagi, sekaligus berharap ada investor lain lagi yang mengajak kerjasama, mengembangkan. Akibat kesuksesannya, Utami juga sering diminta beberapa perguruan tinggi untuk member materi kewirausahaan.

Kendati sudah berhasil menciptakan donat kelas premium, namun untuk keseharian Utami tetap memproduksi donat kelas standar yang dijual dirumah atau secara pesanan. Untuk saat ini, Sembilan puluh persen terjual secara pesenan, sedangkan selebihnya membeli langsung di toko kuenya yang menempati sisi kanan rumahnya. Minimal 500 donat kampong ia produksi per hari. Nah, siapa tertarik berbisnis donat? Semangat Utami ini bisa menjadi cambuk yang bermanfaat.


Gandhi Wasono M.
Foto: Gandhi Wasono M./NOVA, Dok.Pribadi

Dikutip dari : Nova Online, Jumat 30 Januari 2009

Comments

Post a Comment

DKUDONUTS, Best Quality of Indonesia Donuts

Popular posts from this blog

Layak Tayang TransTV Jelang Siang, Reporter Poppy Pradana Liput Donat Kampung

Setelah berbagai media cetak dan tv nasional terus-terusan blow-up DKU, kini giliran kali kedua tembus TransTV. Donat Kampoeng Utami (DKU) di acara Jelang Siang, Rabu 18 Nopember 2009. Story tentang DKU, memang menggelitik banyak orang. Tak hanya cerita dari trotoar ke mancanegara; tetapi juga dari pena ke mata kamera . Pun akhirnya, reporter kesayangan pemirsa Jelang Siang Trans-TV, Poppy Pradana Putri  (foto:kanan) kunjungi kota Jombang, Jawa Timur, Kamis 5 Nopember 2009. Sudah lama diagendakan, kota Jombang akan menjadi obyek acara Jelang Siang Trans TV. Salah satu pilihannya jatuh pada Donat Kampoeng Utami. Ini adalah kali kedua DKU ditayangkan oleh TransTV. Kali pertama di acara Wisata Kuliner bersama Pak Bondan Mak Nyuss tahun lalu, 17 September 2008. Dalam acara jelang siang Rabu 18 Nopember 2009, story DKU dikemas tayang berdurasi 10 menit. Sungguh, ini durasi fantastis dan relative terlama sepanjang sejarah tayang DKU di televisi nasional. Ditayangkan lengkap, kisah perj

Bisnis Donat Menjanjikan Keuntungan Besar: DKU Donuts Peluang Usaha Kuliner Kekinian Terlaris Jadi Merek Donat Terpopuler No.1 di Indonesia 2023-2024

DKU Donuts  Donat Enak Indonesia adalah restoran waralaba yang fokus pada bisnis donat premium, cake, bakery, dan kopi dengan cita rasa international . Info Franchise Dkudonuts Indonesia, hubungi WhatsApp +62.858-5035-8188. DKU Donuts & Coffee didirikan pertama kali pada tahun 2001 di Jombang, Jawa Timur, Indonesia oleh Rosidah Widya Utami , masterchef, ahli resep donat premium Indonesia. Cita rasa Donat DKU super premium, lebih enak dari donat mall, dan lebih lembut dari donat impor. Pada 2008, Resep Donat Premium Rosidah DKU dan 60 jenis donat toping cokelat glaze terbaik berhasil diterapkan di luar negeri, Penang Malaysia. Rosidah DKU bersama pengusaha asal Malaysia, mendirikan Nash Donuts & Bakery di Penang dan beberapa cabangnya dalam naungan Nasmir Holding Sdn. Bhd. Sejak 2013, DKU Donuts mengembangkan franchise donat. Pusat dan cabangnya ada di Kota Jombang, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Madiun, dan Kediri (Jawa Timur). DKU Donu

Donut Indonesia DKU Donat Rayakan Hari Ibu Nasional 22 Desember dengan Kue Tart Special

Donut Indonesia DKU Donat Rayakan Hari Ibu Nasional 22 Desember dengan Kue Tart Special . Kue Tart memperingati Hari Ibu Nasional 22 Desember 2020 lokasi terdekat Anda yaitu DkuBread KueTart Jombang . Cara Order Cake/ Donat/ Roti di kota Jombang, Jawa Timur silakan WhatsApp wa.me/6285850358188 . DKU Breadsoft Jombang Indonesia melayani cake ulang tahun (Ultah) karakter fondant siram cokelat. Harga kue mulai Rp 100 Ribu, Siap antar kota Jombang dan sekitarnya. Ribuan Foto kuer tart, donat, roti, aneka modern cake #DKU ada di Instagram IG @dkuBreadSoft dan @dkudonuts.jombang : www.instagram.com/dkubreadsoft dan www.instagram.com/dkudonuts.jombang Di Hari Ibu, donat DKU tetap menjadi favorit. Harga donat DKU terbaru di lokasi terdekat Anda. Paket donat besar dibandrol Rp 36 ribu per box isi 6 donat (1/2 lusin), atau Rp 70 ribu per 2 box isi 12 donat (1 lusin). Sedangkan harga paket donat mini Rp 30 ribu per 1 lusin. Harga 2 lusin donat DKU lebih hemat, cuma Rp 50 ribu. Info franchise w