Saya Bukan Genius

Adalah bukan saya yang mengibarkan bendera Donat Kampoeng Utami (DKU). Tapi customer, media, dan orang-orang telah membicarakan nya. Khabar DKU menggelinding begitu saja seperti bola salju. Saya bukan seorang genius ber-intelligence kuat seperti orang-orang. Dari orang-orang itu, khabar donat lezat klas Rp 500,- menggelitiki orang-orang lainnya.

Saya juga tidak hiperaktif mempengaruhi bagaimana akhirnya orang-orang memilih DKU. Saya hanya mengikuti putaran waktu dan melayani keinginan orang-orang dengan kesabaran. Saya tidak pula menjual sebuah produk sebagaimana umumnya orang-orang menjual. Saya hanya melayani keinginan orang-orang secara terus-menerus. Untuk melayani sekeping donat kampung berkualitas dan menggantinya dengan Rp 500 saja. Saya bisa melakukannya. Namun saya tidak tahu, apakah orang-orang bisa melakukannya sebagaimana yang saya kerjakan. Saya bukan pula menjual seperti cara orang-orang menjual. Tapi saya telah puas melayani orang-orang yang datang pada saya untuk sekeping donat batik dan unik.

Di bulan Maret 2008, khabar DKU juga telah sampai menggelitiki kuli tinta (journalist) di Jakarta. Beliau seorang journalist dari sebuah media cetak harian nasional bisnis dan investasi, Harian Kontan. Sebuah media cetak milik kelompok Kompas Gramedia Group Jakarta. Saya pun di wawancarai seputar eksistensi bisnis roti manis di tengah badai melonjaknya harga tepung gandum di negeri ini. Saya mengatakan bahwa saya tidak pernah rugi untuk sepotong roti manis dengan harga Rp 500,-. Sejak tahun 2003 sampai sekarang tahun 2008, roti manis DKU tetap Rp 500 saja. Beritanya telah dimuat di harian Kontan, tanggal 11 Maret 2008.

Saya Bukan Genius. Saya hanya serius dan focus melayani. Bulan Maulid (Rabiul Awal) 1429 Hijriyah, adalah bulan yang membawa berkah bagi DKU. Pesanan donat DKU untuk acara Mauludan dan acara perkawinan membludak. Akhirnya, terpaksa harus saya batasi pesanan perhari-nya karena telah over kapasitas. Kini banyak pelanggan sudah paham, mereka telah memesan order donat DKU jauh-jauh hari sebelumnya.

Begitu juga tentang tawaran- tawaran saya kepada teman dekat saya di Jombang pada bulan lalu. Tawaran saya direspon oleh Toko Bahan Kue (TBK) terlengkap di Jombang, Sumber Wangi Group. Bagi orang-orang Jombang, toko bahan kue Sumber Wangi yang dimiliki warga keturunan Arab ini tentu sangat akrab di hati orang-orang. Ini adalah sebuah kepercayaan sekaligus tantangan bagi saya. Dan melalui Toko Sumber Wangi 3, semua kebutuhan bahan kue DKU di-support. Kini, berapapun jumlah keinginan pelanggan, saya siap melayani. Donat Kampung buatan saya.