Kata megengan berasal dari bahasa Jawa, yaitu megeng yang berarti menahan. Makna simbolisnya adalah di saat orang Jawa memasuki puasa Ramadhan harus berbuat baik terhadap sesama ciptaan dan lingkungan sosialnya. Dalam kenduri atau selamatan megengan, dibacakan doa-doa permohonan keselamatan dan kebahagiaan lahir batin bagi seluruh keluarga dan masyarakat sekitarnya. Mereka saling mendoakan dan membawakan antaran untuk dimakan bersama-sama. Di era seperti sekarang ini, kebersamaan seperti itu diperlukan agar manusia kembali menyadari hubungannya satu dengan yang lain. Dan, agar kita memasuki bulan puasa nanti, dimulai dengan perdamaian.
Dalam tradisi megengan, awalnya, kue apem merupakan jenis penganan yang seolah menjadi simbol dari tradisi untuk menyambut bulan Ramadhan. Namun saat ini telah terjadi pergeseran tradisi itu. Kue apem yang awalnya menjadi simbol tradisi megengan kini berangsur-angsur telah bergeser pada berbagai camilan tradisional atau jajan pasar, terkadang dilengkapi pula dengan nasi lengkap dengan berbagai lauk-pauknya.
Di Jombang, pergeseran dari tradisi kue apem kepada kudapan lainnya sangat terasa. Banyak diantara masyarakat Jombang memesan kue produk DKU untuk acara megengan. Dan Alhamdulillah, DKU tahun 2007 ini kebagian banjir order megengan, berkah bulan Ramadhan 1428 H. Kue apem dan kue mangkok DKU kami layani dengan harga Rp 600,-/biji. Kami juga tengah telah melakukan observasi “special megengan” melalui label Donat Kampoeng Utami. Dari sekian banyak pelanggan DKU yang memesan kue untuk megengan, hanya 20% memesan apem DKU, dan 80% sisanya lebih memilih produk DKU yaitu donat, roti unyil, lemper, pastel, brownies kukus, dan nasi kotak. Saat ditanya, kebanyakan dari pelanggan menyatakan bahwa mereka ingin berbeda dari kebiasaan yang dilakukan orang-orang selama ini.
Comments
Post a Comment
DKUDONUTS, Best Quality of Indonesia Donuts